Kamis, 27 Oktober 2011

Musik Indonesia, Permintaan Pasar atau Pemaksaan Pasar?

musik Musik Indonesia, Permintaan Pasar atau Pemaksaan Pasar?Akhir-akhir ini makin banyak penyanyi dan band baru bermunculan di televisi. Apakah ini menendakan berkembangnya kualitas musikalitas dari musisi Indonesia? Entahlah, yang jelas kita bisa melihat hampir 90% band baru akan melantunkan lagu-lagu yang beraliran melayu. Sebelumnya aliran melayu tersebut sempat ngetrend di Indonesia. Sekitar 10-20 tahun yang lalu banyak band dari Malaysia yang menikmati besarnya pasar Indonesia, namun pada akhirnya popularitas mereka di Indonesia berkurang kala banyak musisi dari Indonesia yang mampu menyuguhkan lagu yang lebih berkualitas baik daru segi lirik maupun melodi.
Dan tenggelamlah aliran melayu di Indonesia. Namun pada tahun 2005an Indonesia dikejutkan dengan hadirnya band dari Bandung dan Lampung yang menyanyikan lagu melayu. Band tersebut adalah kangen band dan st12 yang bisa dibilang sebagai pembangkit aliran melayu di Indonesia. Dan tidak disangka penjualan album kedua band tersebut sangat menajubkan. Dan seketika pula trend musik di Indonesia berubah dari pop menjadi melayu.

Musik
Dengan meningkatnya penjualan album-album band beraliran melayu, maka bermunculanlah ratusan band baru yang juga mengusung alira tersebut. Mereka mencoba peruntungan juga dicelah persaingan yang semakin ketat. Semakin banyak nya band yang memproduksi album khususnya album beraliran melayu, apakah bisa disebut itu sebagai permintaan pasar?ataukah hanya pemaksaan pasar semata?
Banyak musisi senior mengatakan band sekarang cenderung latah, mereka sering melupakan estetika dalam bermusik, mereka lebih mementingkan pasar dari pada kualitas lagu yang dihasilkan. Sebenarnya itu hak mereka juga, tapi akankah musik Indonesia bisa berkembang jika para musisi mudanya hanya bergantung pada pasar?Kita lihat saja, semoga ada musisi muda yang bermusik untuk kemajuan musikalitas bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar